Legenda Pelacur Babilonia

http://kumpulanbiografiindonesia.blogspot.com/
Sejarah Dunia - Mesopotomia kuno, dikenal sebagai tempat lahir peradaban modern. Di sana, terbangun sejumlah kota yang berperan penting dalam perkembangan budaya barat. Salah satu kota yang berkembang saat itu adalah Babilonia. Di bawah kepemimpinan Raja Nebukadnezar, kota itu mencapai puncak ekonomi dan budaya. Di balik kesuksesan dareah itu, Babilonia pada awalnya merupakan kota kecil yang masa depannya terancam oleh serbuan yang datang terus menerus.
Di saat serbuan pihak luar terus berdatangan itulah, muncul legenda pelacur terkenal di Babilonia. Cerita tentang pelacur itu mulai terkenal bersamaan dengan majunya tingkat ekonomi di kota itu. Apakah legenda pelacur Babilonia itu sengaja diciptakan dan disebarluaskan untuk tujuan menarik arus perdagangan ke daerah tesebut? Atau hanya sebuah kebetulan belaka?
Sejumlah ahli mengemukakan bahwa legenda itu sengaja direncanakan sebagai ide cemerlang untuk mengangkat Babilonia menjadi daerah yang berkuasa. Para pemimpin kota menyadari bahwa seks akan lebih menarik dan lebih cepat menjual dibanding cerita politik atau agama.
Hal inilah yang membuat proyek besar ini dirancang untuk jangka waktu yang sangat panjang. Mereka membangun sebuah legenda tentang Pelacur Babilonia, sebuah tokoh mitos yang dihadirkan untuk menyampaikan kesan bisnis prostitusi yang bergengsi dan memikat para pria hidung belang.
Menurut teori yang berkembang, dikisahkan Raja Babilonia dan jajaran-jajaran kerajaan secara aktif menyebarluaskan mitos yang menceritakan bahwa ada hura-hura dan pesta seks besar-besaran di kota itu. Dengan demikian, reputasi Babilonia sebagai kota yang penuh nikmat tersebur luas sehingga banyak lelaki berlomba-lomba ke kota itu demi mencari kepuasan dan kenikmatan. Hal inilah yang secara luas juga berdampak pada meningkatnya sektor perdagangan, bahkan pariwisata.
Kekayaan yang baru menumpuk ini diharapkan akan mampu mendorong kota itu untuk bisa tumbuh hidup dan makmur. Bahkan di akhir abad ke-4 sebelum Masehi, Alexander Agung yang tergiur dengan godaan kota itu, memerintahkan pasukannya beristirahat di Babilonia untuk menghabiskan musim dingin.
Waktu demi waktu, yang terjadi tak seperti harapan. Legenda Pelacur Babilonia lama kelamaan mulai tak mempan mendatangkan pria-pria. Citra kemakmuran dan kekayaan yang dipancarkan oleh mitos Pelacur Babilonia hanya bertahan semasa awal-awal Masehi dan berubah menjadi kesan dosa.


sumber :  http://ruangkabar.com/sejarah-dunia-legenda-pelacur-babilonia-strategi-mengangkat-perekonomian-kota/
 

Makna Sejarah


sejarah indonesia 
Buku-buku sejarah kelihatan tertata rapi di rak perpustakaan. Fisiknya masih tampak bagus. Sepertinya tak pernah disentuh sama sekali oleh para pengunjung. Apalagi dibaca. Setelah saya konfirmasikan dengan petugas, ternyata benar. “Buku-buku sejarah jarang sekali peminatnya, pak,” tukasnya dengan nada datar. Dalam catatan kami, selama dua bulan terakhir ini tidak ada satupun pengunjung yang meminjam buku-buku sejarah, sambungnya.

Kesadaran masyarakat terhadap sejarah bisa dibilang cukup rendah. Bagi mereka, membaca buku sejarah seolah seperti melawan jaman. Tidak hanya itu, sejarah juga kerap dipahami sebagai sebuah cerita masa lalu yang identik dengan dongeng penghantar tidur. Hal ini diperburuk dengan kurang tersedianya ruang bagi mata pelajaran sejarah di sekolah-sekolah formal. Akibatnya,upaya membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami sejarah menjadi terkendala.
Disadari atau tidak, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap sejarah turut serta mengantarkan negeri ini dalam situasi karut marut. Yang kuat tanpa belas kasihan menggagahi hak-hak mereka yang lemah. Para pemimpin mandi dengan kemewahan, sementara rakyat keramas dengan air matanya. Semboyan yang digunakan adalah “Jawa Barat-Jawa Timur, Rakyat melarat, pimpinan makmur”.
Guru hanya sibuk dengan ujian-ujian. Wakil rakyat bekerja untuk partai, bukan untuk rakyat.  Kesadaran masyarakat berpolitik cukup besar, namun tidak  berimplikasi terhadap ketahanan organisasi politik itu sendiri. Setiap kali pesta demokrasi, mulai dari pemilihan kepala desa, bupati, gubernur, anggota dewan, bahkan presiden tidak lepas dari adanya dugaan money politic. Akibatnya, pasca pemilu/kada terjadi anomali-anomali dalam penyelenggaraan birokrasi-pemerintahan. Korupsi pun terjadi di segala lini.
Pemberian monopoli sumber daya alam dan sektor ekonomi lainnya kepada pihak-pihak yang dekat dengan pusaran kekuasaan sudah bukan rahasia lagi. Menimbun barang, terutama Sembilan bahan pokok (sembako) masih kerap kita jumpai. Salah satu akibatnya, harga daging melambung. Demikian juga bawang merah dan bawang putih. Padahal, Bawang merah dan Bawang putih itu tak pernah rukun. Tapi, kali ini mereka berdua rukun berdampingan pada posisi harga yang tidak beda jauh.
Barangkali kita lupa. Karena itu, mari kita simak sejenak peristiwa revolusi Perancis (abad 18). Negara yang diperintah Raja Louis XVI itu mengalami krisis keuangan yang amat parah.  Anggaran Negara selalu defisit, hutang negara menumpuk. Mengapa ? Karena raja dan bangsawan hidup bergelimang kemewahan dengan cara merampok uang rakyat.
Di negeri kita sendiri. Pada masa demokrasi liberal (1950-1959) muncul banyak partai politik. Politik dagang sapi sudah ada saat itu. Satu partai politik berkuasa, partai politik yang lain berusaha untuk menjatuhkannya. Sehingga, dalam kurun waktu 9 tahun terjadi 7 kali pergantian kabinet. Kecuali itu, persoalan hubungan pusat dan daerah juga muncul ke permukaan  kala itu.
Di era reformasi hal itu terulang kembali. Kuantitas organisasi politik dikedepankan, sementara ketahanan dan efektifitas partai politik dipinggirkan. Demikian pula hubungan pusat dan daerah. Otonomi daerah yang secara konseptual cukup bagus, namun lemah dalam implementasinya. Dari tiga puluh delapan kewenangan pusat, 31 satu diantaranya diserahkan daerah. Hal ini menempatkan kepala daerah menjadi “raja kecil” di wilayahnya.
Mungkin kita juga lupa, bahwa pada tahun 1966 Mahasiswa Universitas Indonesia dan kesatuan aksi lainnya demo menuntut Pemerintah membubakran PKI, perbaikan ekonomi, dan membersihkan kabinet dari unsur PKI. Tuntutan tersebut kemudian kita kenal dengan Tritura atau tiga tuntutan rakyat.
Belum lama berselang, tahun 1998 terjadi demo besar-besaran menuntut  Presiden Soeharto lengser. Salah satu penyebabnya adalah karena kesenjangan ekonomi akibat  pemberian monopoli  kepada pengusaha terutama keturunan Cina yang dekat dengan keluarga Cendana. Di era reformasi diulangi dengan memberikan mega proyek kepada orang-orang yang dekat dengan kekuasaan dan atau pihak-pihak yang turut memberikan andil memenangkan pada saat pemilu/kada.
Kalau kita mau belajar sejarah, mestinya hal itu tidak perlu terjadi. Kalau kita sadar akan pentingnya memahami sejarah, kesalahan-kesalahan tersebut tak akan terulang lagi. Kurangnya pemahaman yang benar terhadap sejarah dengan segala dinamikanya menggiring kita terperosok pada liang kesalahan yang sama.
Sejarah merupakan hal yang sangat penting. Bung Karno mengingatkan kepada kita, jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dengan memahami serta memetik nilai dari peristiwa masa lampau, maka  kita dapat menentukan sikap pada saat ini. Tindakan yang kita lakukan saat ini akan sangat menentukan kesukseskan kita di masa mendatang. Inilah yang kerap disebut tiga dimensi sejarah.
Sejarah  memberikan sejumlah nilai yang amat berguna bagi kehidupan manusia kini dan yang akan datang. Selain berfungsi edukatif, inspiratif, dan rekreatif, sejarah juga berfungsi sebagai wahana melawan lupa. Penulis-penulis kondang  seperti Wayan Sunarta, A.S. Laksana mengakui pentingnya sejarah. Sejarah selalu mengajari kita banyak hal. “Melawan lupa adala kewajiban kita semua. Mengenang dan merenungi semua peristiwa yang telah terjadi adalah upaya kita memahami sejarah,” paparnya.
Sejarah akan terus mengalir. Berjalan, menggelinding bersamaan dengan bumi mengelilingi matahari. Setiap warga Negara seyogianya memahami benar sejarah bangsanya sebagai jejak masa lalu dengan segala dinamikanya. Pemahaman yang benar atas sejarah akan melahirkan kesadaran sejarah. Kesadaran sejarah inilah yang akan menuntun masyarakat mengenal konsep diri sendiri sebagai bangsa. Ini penting karena niat dan kreativitas untuk membangun bangsa tidak akan pernah muncul tanpa kesadaran sejarah.
Terkecuali itu, kesadaran sejarah akan membangkitkan syahwat seseorang untuk membangun  bangsanya. Masyarakat yang tidak pernah membaca buku sejarah maka dia tidak akan mengetahui revolusi yang pernah menggetarkan bangsanya. Akibatnya mereka akan kesulitan menjaga momentum pembangunan dan kemampuan kreatif bangsanya.
Oleh karena itu, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk belajar sejarah. Caranya tidak ada jalan lain kecuali membaca buku-buku sejarah.  Jangan takut dikatakan melawan jaman. Begitu seharusnya.

sumber :  http://guru.or.id/menghadirkan-makna-sejarah.html
 

Sejarah Singkat Lubang Buaya


misteri lubang buaya

Siapa yang tak kenal dengan daerah Lubang Buaya? Waktu di bangku sekolah kita sering membahas soal sejarah yang berada di Lubang Buaya dimana kebiadaban G30S PKI pernah terjadi disana.
Mari kita simak ulang terlebih dahulu tragedi Lubang Buaya beberapa puluh tahun silam. Pada tanggal 30 September 1965, ditemukan 6 jenazah para jendral dan 1 jenazah lagi yang merupakan seorang letnan TNI yang terkubur di sebuah sumur di daerah Lubang Buaya.
Singkat saja, konon ke tujuh korban tersebut ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Mereka dibunuh dengan cara disiksa terlebih dahulu oleh anggota PKI yang pada jaman dahulu melakukan pemberontakan.
Ternyata, tragedi yang sudah terjadi selama puluhan tahun tersebut masih bisa dirasakan hingga kini. Konon, arwah ketujuh korban tersebut masih berada di sekitar lokasi tempat ditemukan mayatnya.
Banyak saksi mata yang sering mengalami kejadian mistis dan misterius disana. Terkadang mereka mendengar suara jeritan kesakitan laki-laki, selain itu suara-suara langkah barisan tentara pun sering terdengar ketika waktu sudah memasuki tengah malam.
Konon, sosok-sosok yang menyerupai ketujuh korban juga sering melintasi wilayah tersebut. Banyak yang menduga bahwa itu adalah arwah dari korban G30S PKI yang masih penasaran.
Wajar saja, karena kematian mereka begitu tragis. Disiksa habis-habisan hingga mati merupakan perlakuan yang sama sekali bukan manusiawi.
Misteri Lubang Buaya tersebut hingga kini belum bisa terlupakan. Beberapa kisahnya pun sempat diangkat kedalam acara-acara televisi swasta.
 
 
Sumber :  http://wisata-misteri-indonesia.blogspot.com/2013/05/misteri-dan-sejarah-singkat-lubang-buaya.html
 

Sejarah Kematian Soekarno





Dewi Sukarno a.k.a. Madame Syuga saat muda

“Kematian Bung Karno sengaja diatur terjadi pada 1970, agar Pemilu Indonesia di 1971 yang merupakan pemilu pertama yang digelar pemerintahan Orde Baru, dapat terlaksana. Pelaksanaan Pemilu 1971, secara politis tidak terkendala.” (Ratna Sari Dewi Soekarno a.k.a. Naoko Nemoto)

Ratna Sari Dewi Soekarno, sudah lama tidak terdengar. Salah satu hal menarik dari wanita asal Jepang itu, setiap kehadirannya di Jakarta selalu menciptakan berita.

Kalau bukan soal kecantikan, yah pernyataannya. Dewi saat ini sudah berusia 72 tahun, lahir 6 Februari 1940. Tapi penampilannya belum seperti nenek-nenek.

Ia masih berdandan seperti wanita berusia 40-an tahun atau setengah abad. Dandanannya masih tetap trendy dan sisa kecantikannya belum hilang.

Ketika demam Soekarno kembali muncul di Indonesia pada 1988 Dewi Soekarno pernah membuat pernyataan yang cukup mengejutkan.

Menurut dia, suaminya, Soekarno (Bung Karno) yang juga Proklamator RI, meninggal secara tidak wajar.

Kata wanita asal Jepang yang bernama asli Naoko Nemoto itu, kematian Bung Karno sengaja diatur terjadi pada 1970, agar Pemilu Indonesia di 1971 yang merupakan pemilu pertama yang digelar pemerintahan Orde Baru, dapat terlaksana. Pelaksanaan Pemilu 1971, secara politis tidak terkendala.

Dewi menjelaskan, akan sangat janggal bagi penglihatan dunia internasional jika Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto menggelar Pemilu di 1971.

Sebab pada saat itu, Indonesia tengah memiliki Presiden Kembar: Soekarno (de jure) dan Soeharto (de facto). Oleh karena itu sebelum Pemilu 1971, Soekarno harus disingkirkan (dilenyapkan).


Soeharto dilantik menjadi presiden setelah mengeluarkan Supersemar ke presiden Sukarno

Pernyataan Dewi itu merupakan salah satu penggalan dari wawancaranya dengan Tabloid Detak. Media yang dikelolah Eros Djarot, sutradara film yang dikenal dekat dengan puteri Bung Karno, Megawati pada saat itu, tidak berusia panjang.

Tabloid yang diterbitkan dari Gedung Prioritas, Jl.Gondangdia Lama, Jakarta, tempat Surya Paloh menerbitkan harian Prioritas dan majalah Vista ketika itu, kemudian menghentikan penerbitannya dan sebagian krunya lalu meluncurkan media internet Detik Dotkom.



Pernyataan Dewi tersebut tidak berhenti di situ. Ia menuduh, sebelum meninggal, rezim militer sengaja mengisolasi Soekarno di Wisma Yaso, sekarang Museum Mandala di Jl Gatot Subroto, Jakarta.

Pengucilan dimaksudkan agar suaminya itu mengalami kehidupan yang stress.

Setelah itu ada alasan untuk membawa Bung Karno ke rumah sakit.

Tapi Dewi yang saat Bung Karno menjalani kehidupan sebagai tahanan rumah sedang mengasingkan diri di Paris, Prancis mengaku, mendapatkan informasi tentang keadaan Bung Karno setelah ia mewawancarai para pembantu yang merawat almarhum.

“Bapak (Soekarno) meronta dan berteriak-teriak bahwa dia tidak sakit, ketika sejumlah dokter yang dikawal militer menjemputnya untuk dibawa ke rumah sakit,” berkata Dewi kepada Tabloid Detak.

Pernyataan Dewi itu secara resmi tidak perah dibenarkan ataupun dibantah oleh pemerintahan Orde Baru. Namun isunya kemudian tenggelam dan dilupakan orang begitu saja.

Tapi boleh jadi akuntabilitas Dewi sebagai sumber berita melemah, sebab prilaku Dewi di masyarakat pun, banyak yang tidak patut.

Di 1992, Dewi dilaporkan pernah berkelahi di sebuah pesta dengan anak bekas Presiden Filipina, Minnie Osmena.

Dewi melempar wajah sosialita yang tinggal di Amerika Serikat itu dengan gelas anggur menyebabkan wajah wanita asal Filipina itu harus mendapat jahitan pengobatan. Dewi sendiri harus meringkuk di penjara California selama 37 hari.



Sumber :  http://forum.viva.co.id/sejarah/904714-mengungkap-sejarah-kematian-soekarno.html
 
 

Copyright © 2013. KUMPULAN MASA SEJARAH